"Si Coki dah seperti anak bagi bu nurma tu, sangat berbeda dengan wanita lainnya hampir semua peliharaannya sangat dia sayangi, dengan kucing juga dia berbicara layaknya manusia apa lagi dengan si Coki"
Coki kian hari kian tumbuh bersama keluarga manusianya, Coki tinggal di kandang kayu berukuran 1 x 1 meter disamping rumah bu Nurma. setiap harinya coki selalu dibersihkan oleh bu Nurma dengan cara menyikat bulu di halaman rumah dan memberikan bedak. terkadang bu Nurma berbicara kepada Coki seperti menegur jangan nakal atau lainnya.
![]() |
Coki adalah nama pemberian dari keluarga Pak Hasan kepadan siamang jenis tangan putih |
# # # #
Keluarga Pak Hasan bersama isterinya Bu Nurma merupakan keluarga
petani di Gunong cut di Aceh Barat Daya. Sehari harinya keluarga ini
menjalani rutnitas sebagai petani di kaki gunung untuk mencukupi nafkah untuk anak
anaknya yang masih menduduki bangku sekolah menengah atas di kabupaten yang
berjuluki Nanggroe Breuh Sigupai.
Namun ada yang beda dari keluarga lainya didesa tersebut, warga
juga sudah terbiasa dengan pemandangan yang jarang terlihat di desa manapun. Kegiatan
aneh tersebut terlihat bila siang hari dimana keluarga Pak hasan terutama
isterinya sedang duduk berdua dengan Coki.
![]() |
Pak Hasan dan Bu Nurma becengkrama dengan coki sembari mengoles beda kepada si Coki |
# # # #
Coki merupakan pemberian sebuah nama kepada satwa
langka dari jenis primata atau biasa disebut dengan siamang. Entah apa gerangan
bu Nurma memberikan panggilan kepada siamnga tersebut dengan nama coki.
Awalnya Bu Nurma mendapati si Coki dalam keadaan sakit
dihutan data masih bayi tujuh tahun silam saat bu Nurma pulang dari gunung, bu
Nurma mendapati Coki tanpa induknya. Tidak ada niat untuk mengambil dan memelihara namun dengan kondisi coki dalam
keadaan sakit terpaksa membawa pulang kerumah untuk diobati daripada mati hal
itu yang terbesit dari hati bu Nurma.
![]() |
Si coki dan Bu Nurma duduk bersama di depan teras rumah |
Semua kembali kepada Penguasa langit dan Bumi dengan segala
keesaan Nya, Coki kian hari kian menjadi seekor Siamang layaknya siamang
lainnya. Pernah sesekali bu Nurma melepaskan si Coki ke hutan dimana tempat
coki di dapati.
“Setelah dua hari coki balik ke ibu pas ibu lagi pulang dari
gunung, dia peluk nggak lepas lepas sambil teriak seolah olah dia minta pulang
kerumah, Sudah sampai dirumah nggak
keluar keluar selama dua hari.”
![]() |
Home sweet home Coki |
Bu Nurma sudah berkali kali melepaskan si Coki ke hutan untuk mengembalikan kehabitatnya namun Coki berkali kali juga balik kerumah kepada ibu dalam keadaan ketakutan.
# # # #
![]() |
Si Coki lagi disisir oleh bu Nurma |
namun bu Nurma menyadari akan insting hewan dari si Coki, bukan rasa bersalah namun menyayangkan nasib si Coki jika tinggal bersama bu nurma selamanya. niat hati memang ada untuk melepaskan si Coki namun bu Nurma niatnya sis sia dengan takut coki mati di hutan.
selain itu juga si coki bagaikan anak bagi pak Hasan dan bu Nurma, selama tujuh tahun menjalani waktu bersama berbagi kasih sayang selayaknya kepada si coki, begitu juga coki telah menganggap keluarga tersebut seperti keluarganya.
Cerita ini sedikit tidak lengkap dan kurang sempurna untuk dibaca, namun saya mencoba menulis seadanya saja, akhir januari saya berkunjung ke sebuah desa di kabupaten Aceh Barat Daya dan melihat sendiri kebenaran hewan jenis primata ini tinggal dengan berbagi kasih sayang dengan sebuah keluarga.
selain itu juga si coki bagaikan anak bagi pak Hasan dan bu Nurma, selama tujuh tahun menjalani waktu bersama berbagi kasih sayang selayaknya kepada si coki, begitu juga coki telah menganggap keluarga tersebut seperti keluarganya.
![]() |
Si Coki dihantar pulang kekandang oleh Pak Hasan |
Memang betul adanya, awalnya saya sedikit terharu namun saya harus menyadari sebaik apapun kisah tetapi harus di ambil sisi baiknya saja. seperti kisah bu Numa ini memang baik secara positif untuk kita ambil hikmahnya, bagaimana tidak saling menjaga dan mengasihi sesama makhluk ciptaan Allah. namun kita harus kembali lagi pada hakikatnya, hewan jenis primata lebih berguna hidup dihutan dibandingkan dengan manusia, untuk keberlangsungan rantai alam kedepannya.
Comments
Post a Comment