Awal September saya mengunjungi kota Banda Aceh untuk keperluan kerja, tempat di hari minggu tanggal 17 saya balik ke Aceh Barat, balik kali ini saya ingin mencoba sedikit berbeda karena ingin mendokumentasikan pemandangan yang ada di lintas Barat Aceh ini.
Entah gerangan apa bila saya melintasi jalan barat Aceh jantung ini seakan berdetak kencang, mungkin saja karna kesukaan saya akan pemandangannya dibandingkan lintas lainnya, kesempatan kali ini sangat mendukung karna saya pulang bersama syuhada (panggilan sayang kepada motor kharisma saya).
Setelah keluar dari Kota Banda Aceh saya singgah kepantai ternama di Aceh Besar, semua masyarakat Aceh tahu akan nama pantai ini, yaitu pantai Lampu Uk. selain memiliki keindahan lautnya, pantai ini juga menjadi saksi bisu terjadinya musibah Tsunami 2004 silam.
 |
I Love You Lampu Uk |
 |
Pantai Lampu Uk sisi tebing gunung
(Tempat yang paling sering dikunjungi) |
Setelah beristirahat sejenak di Lampu Uk saya kembali melakukan perjalanan pulang, sekitar setengah jam kemudian saya masuk ke kecamatan Lhok Nga. Disana saya menjumpai pantai Lhok Nga, tempat wajib untuk berkunjung bersama keluarga bila weekend tiba. Jauh dari hirup pikuknya perkotaan membuat pantai Lhok Nga tempat paling tersantai untuk melepas penat bersama keluarga tercinta.
 |
Penampakan Pantai Lhok Nga di Aceh Besar |
 |
Mandi di Pantai Lhok Nga salah satu cara terbaik
untuk menikmati tempat yang satu ini. |
Setelah puas di Pantai Lhok Nga saya kembali berjalan, cuma sepuluh menit berjalan saya menoleh kebelakang karena sedikit penasaran sembari mengucap selamat tinggal, tapi lagi lagi saya kagum dengan pemandangan indah yang disuguhi dari jauh.
 |
Tampat dari jauh Pantai Lhokngan dibalik Pegunungan. |
 |
Jalan disela sela dua Gunung dan Hamparan laut didepannya. |
Ucapan "selamat tinggal" saya langsung menacapkan gas sepeda motor dengan kecepatan 90 KM/Jam. banyak pemandangan indah sampai hati ini takjub melihatnya, walaupun semua pemandangan penjalana lintas Barat Aceh ini di dominan oleh laut, namun tidak bosan untuk menikmatinya.
 |
Dibelakang Rest Area Gurutee Park sebelum masuk pegunungan. |
70 KM dari Kota Banda Aceh menuju ke kabupaten Aceh Barat urat belikat sudah terasa penat, hampir selama 1 jam lebih saya duduk dikuda besi, saya ingin istirahat lagi, namun hati ini ingin menikmati dengan kondisi dan suasana berbeda. Sebelum masuk gunung Gurutee sebaiknya saya memeriksa kendaraan karena jalan di pengunungan Gurutee sangat ektrem untuk dilalui. lagi-lagi ucapan selamat datang diberikan oleh keindahan belakang Rest Area Gurutee Park.
 |
Welcome to Gurutee |
Puncak Gurutee merupakan sebutan kawasan pengunungan yang diambil dari nama gunung itu sendiri, yaitu Gunung Gurutee. Secara Administratif pergunungan gurutee masuk di Kabupaten Aceh Jaya. Puncak gurutee menjadi tempat persinggahan bagi para pengendara dan pengembara karena selain untuk merehatkan badan, puncak gurutee juga menawarkan pesona alam baik itu lautan, Pulau, satwa maupun kulinernya.
 |
Penampakan badan jalan dan lokasi pengunungan Gurutee |
Moment dimana paling saya nanti nantikan, yaitu mengendarai layaknya The Doctor di pengunungan Gurutee dengan kecepatan penuh dimana lagi belokan tajam menjadi sasaran empuk si Syuhada (Kharisma).
 |
Penampakan jalan dari kejauhan, indah atau seram ? |
Sebelum sampai kepuncak pengunungan Gurutee kita juga dapat bonus pemandangan laut dan gugusan pulau pulau yang ada di bawah gunung. penat dan lelah seakan pudar begitu saja menikmati keindahan Tuhan yang tiada tara.
 |
Pemandangan dari Puncak gunung Gurutee. |
 |
Penampakan dibawa gunung Gurutee tak kalah indahnya |
 |
Bisa Baper kalau ngopi disini bersama someone :) |
Hanya 30 menit saja memacu adrenalin terlintas dibenak jika sedikit saja melakukan kesalahan, jurang senantiasa menanti korbannya. disaat siang hari banyak penderaan roda dua dan roda empat memenuhi jalan pengunungan ini, sebagian dari mereka sempat berfoto-foto juga dengan background laut.
 |
Sepanjang jalan akan jumpa si Dia juga ni :) |
 |
Selfie dulu Bu ! |
 |
Jalan Gurutee saat menurun. |
Untuk sampai ketujuan saya harus menempuh jarak sekitar 150 km lagi yang bearti akan memakan waktu sekitar 2 jam lagi, namun mencoba singgah saja sejenak mengikuti kata hati ini yang dari teringin menyeruput kopi dipuncak gunung gurutee.
 |
Kedai puncak Gurutee. |
 |
Kedainya seolah olah gantung, ngeri ngeri sedap minum kopi disini. |
 |
Pulau Teumigah |
 |
Selamat Ngopi :) |
Tempat ngopi paling terindah selama menyeruput kopi, selain kopi, alam juga menjadi cita rasa tersendiri dengan pahitnya kopi, sisi depan disuguhi pulau Teumegah, yang menyatu dengan dataran, Suasana desa, hijaunya perpohonan, dan lain lain.
 |
Pemandangan dari samping Kedai kopi. |
 |
permukiman di bawah gunung Gurutee |
 |
Tambak petani udang nampak dari atas gunung |
 |
Hijau Pepohonan dari depan Kedai kopi |
Sesudah saya menikmati kopi, saya bergegas menajutkan perjalanan ke Aceh Barat karna hari kian mendung kamera saya juga kehabisan tenaga untuk memotret, tidak sempat di charger. dari Puncak gunung Gurutee ke Aceh Barat akan memakan waktu sekitar 3 jam lamanya dengan kecepatan 100 km/jam. dari puncak ini untuk sampai ke Aceh Barat kalian juga akan disuguhi pemandangan elok dan indah juga.
Siapapun yang akan melintasi lintas Aceh Barat pasti kalian akan menjumpai pemandangan tersebut, siapkan kamera kalian jika tidak kehilangan moment. sekian dulu penampakkan pemandanga laut dan gunung dari sisa perjalanan pulang saya dari Banda Aceh ke Aceh Barat, semoga berminat untuk berkunjung ke ujung barat Indonesia (Aceh). Terimakasih
Comments
Post a Comment