Meulaboh, kota ini juga kota kenangan bagi saya dan keluarga, boleh dikatakan saya berasal dari darah Aceh Barat (Ayah dan Ibu saya asal Aceh Barat). tapi saya lahir di Abdya, kata ibu saya, sembilan hari mahu lahirin saya, ibu datang ke Abdya dengan harapan ada warna baru disana.
Entah apa gerangannya bila saya menjungi tanah Aceh Barat membuat saya selalu teringat akan memori masa kecil dan keluarga, apa mungkin karna saya hanya mempunyai sanak familiy di Meulaboh saja, namun sangat nyaman dihati bila datang ke Kota ini lagi.
Berada di kota Meulaboh Aceh Barat, rasanya belum lengkap kalian nanti berkunjung sebelum menerawang Pantai Suak Ribee, datang ke pantai Suak Ribee tidak terlalu jauh dari pusat kota Meulaboh. Di Pantai ini kalian bisa menikmati Kopi Meubalek, mungkin sebagian sudah tahu apa itu kopi Muebalek, hampir semua warung pinggiran pantai disediakan minuman ini, senantiasa damai rasanya dan tenang bisa duduk di pantai sembari minum kopi meubalek.
Pasir pantainya hitam dan halus, membentang luas sepanjang bentangan pinngiran laut Aceh Barat. Terdapat ratusan pohon kelapa dan cemara yang tumbuh rindang dan sejuk. Walau memiliki Kisah kelam di tahun 2004 dahulu (tsunami) yang menerjang Aceh Barat, redupnya kedamaian dan keindahan pantai telah bangkit kembali seiring waktu,
Mulai dari tahun 2011 sampai dengan 2016 saya tinggal di Aceh Barat, selama enam tahun saya mengulangi kenangan hangat itu lagi, setiap kahir pekan saya selalu mejelajah tanah teuku umar in, namun tempat ini yang betul nyaman buat saya, jika saya kembali nanti saya ingin datang bersama keluarga besar saya.
Buat kalian Jika mencari suasana pantai yang sepi, tenang untuk mendapatkan ketentraman hati, Pantai suak ribee ini patut kalian dikunjungi itupun kalau kalian ke Aceh Barat, tapi coba saja untuk datang !
kalian akan merasakan hangatnya tanah Aceh Barat ini, menikmati secangkir kopi terbalik dan berbaur dengan masyarakat setempat tentunya akan memberikan kalian pengalaman yang baru dan menyenangkan di Bumi Teuku Umar tercinta.